Pages

Rabu, 18 Mei 2011

Kiper Asing di Indonesia

Tidak seperti pemain di posisi lain, pemain asing yang berposisi penjaga gawang, sampai Liga Indonesia edisi 2009/2010 ini masih dapat dihitung jari. Salah satu penyebabnya, menurut gua sih, masih banyak pelatih kita yang percaya sama kemampuan penjaga gawang dalam negeri. Coba dibandingkan dengan jumlah kiper lokal yang bermain di liga Inggris, sampai sekarang kalau diliat penjaga gawang yang jadi staring line up cuma ada David James di Porstmouth, Chris Kirkland di Wigan Athletic, Joe Hart di Birmingham City, Robert Green di West Ham United, selebihnya kiper impor semua. Bukan hanya diposisi penjaga gawang utama, cadangannya pun impor semua. Coba lihat di Arsenal, Manuel Almunia dari Spanyol, Kiper keduanya, Lukasz Fabianski dari Polandia, dan kiper ketiga, Vito Mannonne dari Italia.

Hal ini juga yang sempat menjadikan Inggris krisis penjaga gawang, setelah David Seaman pensiun. Jadi masih untung Indonesia yang punya banyak penjaga gawang tangguh sebagai pilihan.

Balik lagi ke soal kiper asing yang jadi penjaga gawang utama di klub – klub Indonesia, inilah mereka :

1. Darryl Sinerine

Kiper


Kiper asal Trinidad & Tobago ini, merupakan pionir penjaga gawang asing di liga Indonesia. Memperkuat Petrokimia Putra tahun 1994/ 1995, Liga Indonesia edisi perdana, Darryl menjadi andalan klubnya saat itu. Prestasinya membawa Petrokimia ke partai final liga Indonesia, yang saat itu masih bernama Liga Dunhill, walau kalah oleh Persib Bandung. Darryl bertahan beberapa musim di lndonesia, dan selalu menjadi pilihan dalam setiap laga perang bintang.

2. Mbeng Jean Mambalou

Kiper asal Kamerun ini mengawali petualangan di Liga Indonesia dengan memperkuat Persija pada musim 1997/1998. Cekatan dan sulit ditaklukkan, menjadikan kiper ini andalan Persija selama beberapa musim. Lepas dari Persija, Mbeng Jean sempat memperkuat PSPS Pekanbaru dan PSMS Medan.

3. Zhen Ceng

Paling Kanan

Kiper yang mengecat pirang rambutnya ini, didatangkan dari klub Wuhan Huanghelou Cina, pada era kepelatihan Jacksen F Tiago di Persebaya. Berusia 18 tahun saat datang tahun 2005 ke Persebaya Surabaya, Cheng Zhen merupakan mantan kiper tim Olimpiade Cina. Karirnya berlangsung singkat di Liga Indonesia, karena selepas dari Persebaya semusim, Cheng Zhen pulang kembali ke Cina.

4. Mariusz Mucharski

Bagian dari pertaruhan besar Persib Bandung. Mariusz datang sebagai bagian dari kuartet Polandia yang didatangkan untuk mendongkrak prestasi Persib pada tahun 2003. Kuartet tersebut terdiri dari pelatih Marek Andrez Sledzianowsk, Kiper Mariusz Mucharski, Gelandang Piotr Orlinski dan penyerang Maciej Dolega.

Ternyata, kuartet ini gagal mengangkat prestasi Persib, hanya kekalahan demi kekalahan yang Persib dapatkan. Sebagai bagian dari kuartet Polandia yang menjadi tumpuan harapan, Mariusz kena getahnya, padahal saat itu penampilannya bersama Piotr Orlinski cukup baik. Musim 2003/2004 merupakan musim pertama dan terakhir Mariusz.

5. Evgheni Hmaruc

Kostum hijau

Kiper Timnas Moldova ini didatangkan oleh Persija pada musim 2007/2008. Menjadi andalan Persija dalam 37 pertandingan di musim itu. Penampilannya cukup menjanjikan. Hanya saja Chmaruc tidak bertahan lama. Petualangannya di Liga Indonesia hanya satu musim saja. Kini Chmaruc bermain untuk Nistru Otaci di Liga Moldova.

6. Sinthaweechai “Kosin” Hathairattanakool

Paling kanan

Agaknya cuma ada 3 kiper asing yang sukses malang melintang di Liga Indonesia. Setelah Darryl dan Mbeng Jean, kiper timnas Thailand, Kosin adalah penerus mereka. Pandai membaca bola, penempatan posisi yang baik, dan tangguh dalam situasi one on one, Kosin langsung menjadi idola pada musim pertamanya bersama Persib Bandung musim 2006. Bahkan kaum hawa pun mengidolakannya. Bahkan Kosin menjadi pemain pilihan utama dalam poling SMS penentuan pemain skuad perang bintang 2006.

Pada musim 2009/2010, Kosin kembali bergabung bersama Persib Bandung bersama rekannya Suchao Nuntcnum. Kosin yang mengganti namanya menjadi Sinthaweechai Hathairattanakool, mampu menghadirkan kembali penampilan apiknya bersama Persib, dan menjadi bagian tak terpisahkan Persib Bandung. Namun ternyata musim ini Kosin hanya tampil sampai putaran pertama, karena statusnya hanya pinjaman dari klub Chonburi FC Thailand.

Tidak ada komentar: