Pages

Kamis, 07 Januari 2010

Indonesia 1 Vs Oman 2 (Dimalukan Dikandang Indo)


Kelvin Podiman Bola News,Tidak ada Harapan lagi,Sekarang Indo hanya mengumpulkan 3 Point sedangkan saingan lainnya Australia,Kwait,Oman sudah 7 Point.dan juga pada pertandingan itu Penonton Nyaris Cetak Gol . Lengkap sudah kegagalan yang dialami sepak bola Indonesia. Setelah Timnas U-23 babak belur di SEA Games Laos, Desember lalu, dan tersingkir di babak penyisihan, tadi malam kabar menyedihkan kembali datang.

Kali ini dialami Timnas Senior yang berjuang merebut tiket Piala Asia 2011 di Qatar. Namun apa daya, Indonesia tersingkir dan gagal melangkah ke putaran final, setelah di matchday kelima dikalahkan Oman 1-2 (1-1) di Grup B kualifikasi Piala Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Rabu (6/1) malam.

Dari lima kali main, Indonesia tidak pernah menang. Charis Yulianto dkk seri tiga kali dan kalah dua kali. Perolehan tiga poin itu menempatkan Indonesia di dasar klasemen sementara. Bagi Oman tambahan tiga poin membuka peluang lolos ke babak selanjutnya. Oman kini mengantongi nilai tujuh. Kuwait dan Australia juga sudah mengumpulkan tujuh poin.

Pada pertandingan yang dipimpin wasit Subkhiddin M Saleh (Malaysia) dua gol Oman dicetak Bait Doorbeen Fawzi menit ke-31 dan Ismail Sulaiman menit ke-52. Satu-satunya gol Indonesia dilesakkan striker Boas Salossa menit ke-44.

Di menit-menit akhir menjelang pertandingan bubar, saat ketegangan melanda kubu kedua tim, tiba-tiba penonton di stadion juga penonton di layar televisi dikejutkan ulah nekad suporter, Hendri Mulyadi. Pria yang akrab disapa Eji ini nekat memanjat pagar pembatas penonton dari sektor 23 atau dari sebelah kiri gawang sebelah selatan dan berlari mengejar bola yang sedang dimainkan pemain kedua tim. Kontan saja, perhatian puluhan ribu pasang mata di dalam stadion dan jutaan pemirsa televisi baik yang ada di Indonesia mau pun di Oman tertuju kepada sosok pemuda lulusan SMAN 1 Bekasi, warga Kampung Serang RT 002/001 Serang, Cikarang Selatan, Bekasi itu. Eji masuk ke lapangan pertandingan di sisa empat menit sebelum pertandingan berakhir. Dengan sekuat tenaga ia mengejar bola yang sedang dalam permainan. Pria yang memakai kaos Timnas Indonesia warna merah ini sempat dicegat Boaz Salossa, namun ia tetap mengejar bola yang berada di tepi lapangan dan terus memburu bola serta mendrible si kulit bundar itu bak seorang pemain sepak bola profesional ke arah penjaga gawang Oman Ali Al Habsi. Aksi Eji sempat mendapat tepukan dari penonton dan nyaris mencetak gol. Sayang ia gagal menceploskan bola ke gawang Al Habsi. Penjaga gawang tim Premiership Bolton ini dengan cekatan menangkap tendangan Eji. Usai menendang bola, Eji langsung ditangkap puluhan petugas polisi yang bertugas di tepi lapangan. Ia dibawa ke pos penjagaan dan diinterogasi. “Saya minta maaf atas ulah saya ini kepada masyarakat sepak bola di tanah air. Saya kecewa atas prestasi Timnas Indonesia yang tidak pernah menang, selalu kalah bahkan seri,” tuturnya penuh penyesalan di ruang interogasi yang ada di seputar Stadion Utama Gelora Bung Karno. Di tengah interograsi yang disaksikan puluhan petugas polisi, Eji yang kelahiran tahun 1989 ini sempat ditanyai beberapa petugas polisi. “Hei Eji, mengapa tadi tidak berhasil menggolkan bola ke gawang Oman, coba tadi kalau kamu memasukkan bola, tentu Indonesia tidak kalah, seri jadi 2-2,” begitu celotehan beberapa petugas polisi yang menggangu dirinya. Eji saat ditanya Persda Network (grup Surya) apakah dirinya tidak kecewa dikatakan ‘gila’ atau kurang waras akibat tingkah lakunya itu, ia hanya menggeleng. “Biar saja masyarakat yang menilai, saya pasrah, saya hanya kecewa dengan prestasi Timnas Indonesia yang selalu kalah, kalau tidak kalah, bermain imbang,” tuturnya. Petugas polisi yang mencatat alamat Eji, Aipda Slamet Raharjo mengatakan, Eji akan dibawa ke Polsek Tanah Abang untuk di BAP. “Saya rasa ia terkena pasal menganggu ketertiban umum, untuk itu ia akan dibawa ke Polsek segera,” jelasnya.

Bendol Dipertahankan Nasib mujur menaungi pelatih Timnas Indonesia, Benny Dollo. Meski gagal total membawa Indonesia lolos ke putaran final, posisi Bendol, panggilan Benny Dollo tetap aman. Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid menyatakan masih akan mempertahankan Bendol hingga pertandingan terakhir di Pra Piala Asia 2011. “Kontraknya habis Januari. Benny masih tangani Timnas. Kita evaluasi dulu,” kata Nurdin usai pertandingan. Laga terakhir Indonesia akan bertandang ke Australia pada Maret. “Kita akan kirim tim terbaik untuk melawan Australia,” katanya. Disinggung masuknya penonton ke lapangan, Nurdin bisa mengerti dan melihat itu sebagai kekecewaan pada prestasi Timnas. “Mudah-mudahan saja kita tak didenda,” katanya. Nurdin melihat pemain memang tidak dalam penampilan terbaik dengan banyak yang cedera. “Mereka tidak dapat tampil cepat. Ya, memang fisik itu,” katanya. Sementara Pelatih Oman Calude Le Roy mengaku kemenangan atas Indonesia membuka peluang untuk lolos pada putaran final Piala Asia 2011 di Qatar. “Dengan kemenangan ini peluang kita lebih terbuka. Kita akan bermain maksimal pada pertandingan selanjutnya,” kata Le Roy usai pertandingan. Menurut Le Roy, pada pertandingan penutup Pra Piala Asia grup B timnas Oman akan menghadapi Kuwait, 3 Maret mendatang.

Pelatih asal Prancis ini menjelaskan, selama 30 menit pertama Oman bisa menguasai jalannya pertandingan bahkan mampu mencetak gol lewat sundulan pemain tengahnya Bait Doorbeen. Semangat timnas Oman turun, kata dia, saat gol Boas Salossa terjadi. Gol tersebut membuat koordinasi pemain sedikit melemah. Namun demikian semangat kembali tinggi pada awal babak kedua. “Kami memanfaatkan serangan lewat sayap. Hasilnya gol kembali tercipta,” tambauhnya. oro

Susunan Pemain Indonesia: Markus Horison (g), Charis Yulianto (c), Isnan Ali/M. Roby, Nova Arianto, Christian Warobay, Syamsul Bachri, Firman Utina, Ponaryo Astaman, Boas Salossa, Bambang Pamungkas, Budi Sudarsono/TA Musafry. Oman: Al Habsi Ali Abdullah (g), Mohammed Rabia Jamaan, Mohammed al Balushi, Al Mukhaini Saad Suhail Juma, Al Gheilani Hassan/Hashim Saleh, Bait Doorbeen Fawzi, Ismail Sulaiman, Ahmed Hadid, Al Housni Hassa, Yaqoob Abdul Karim, Qosim Said Sanjoor.


Komentar Paling Penting Saya : Lebih baik Pelatih Indonesia (Benny Dolo) diganti saja dengan yang lain agar Nasib Indonesia tidak separah ini

Tidak ada komentar: