Pages

Kamis, 25 Juli 2013

5 Kisah Memalukan Sepak Bola Indonesia Yang Disorot Media Asing

5 Kisah Memalukan Sepak
Bola Indonesia Yang
Disorot Media Asing

Apalagi yang
bisa dibanggakan dari sepak
bola nasional. Sering kalah dan
minim prestasi.Karut marut
sepak bola Indonesia
diperparah munculnya dualisme
liga. Ada liga Indonesia Premier
League (IPL) dan Indonesia
Super League (ISL). Akibat
dualisme liga itu, timnas
Indonesia sempat terpecah
pula, timnas versi PSSI dan KPSI.

Lengkap sudah amburadulnya
sepak bola Tanah Air.

Dampaknya, peringkat sepak
bola Indonesia versi FIFA terus
merosot. Dalam ranking
terbarunya, Indonesia
menempati urutan ke-170 dari
209 negara(sekarang 168) Ini adalah
peringkat terburuk Indonesia
sepanjang sejarah.

Hasil peringkat itu keluar dua
pekan setelah Indonesia kalah
1-2 dari Arab Saudi pada laga
kualifikasi Piala Asia 2015 di
Stadion Gelora Bung Karno
Jakarta. Kalau sudah begini,
apalagi yang bisa dibanggakan.

Memilukan lagi, wajah-wajah
buruk sepakbola Indonesia
kerap mendapat perhatian
media asing. Berikut beberapa
kisah pilu sepak bola Indonesia:

1. Persibo kalah 0-8 di Hong
Kong

Ini kisah terbaru wajah
sepakbola Indonesia. Saat
Persibo bertandang ke Hong
Kong untuk menghadapi klub
Sunray Cave JS Sun Hei berakhir
memalukan. Klub asal
Bojonegoro, Jawa Timur, itu
kalah 0-8 dari Sunray Cave JS
Sun Hei.

Dengan hanya membawa 12
pemain, Persibo datang ke
Hong Kong seolah tanpa
semangat. Alasan memboyong
12 pemain karena minimnya
dana.

Saat bertanding, rupanya
banyak pemain cedera.
Akhirnya, Persibo tak punya
pemain pengganti.

Wasit Chaya
Mahapab yang memimpin laga
itu terpaksa menghentikan
pertandingan saat laga berjalan
menit ke-65
Tentu saja sejumlah pemain
Sunray marah. Kapten tim
Sunray, Roberto Afonso Jr
misalnya, ia yakin pemain-
pemain Persibo tidak ada yang
cedera. Afonso menuding, para
pemain Persibo hanya enggan
melanjutkan pertandingan.

"Ini sangat memalukan. Semua
tak ada yang percaya jika
pemain mereka cedera," kata
Alfonso seperti dilansir dari
media South China Morning
Post.

Sejumlah media lain di Hong
Kong juga ramai-ramai
memberitakan soal kejadian ini.

Terkait kasus ini, Konfederasi
Sepakbola Asia (AFC) telah
menyelidiki pertandingan
tersebut.

2. Gol ke gawang sendiri
Mursyid Effendi

Kisah buruk ini terjadi di ajang
Piala Tiger 1998 lalu di Ho Chi
Minh City, Vietnam. Adalah
Mursyid Effendi pelakunya. Ia
melakukan gol bunuh diri ke
gawang sendiri saat timnas
Indonesia menghadapi
Thailand.

Saat itu kedua tim sama-sama
enggan menang karena ingin
menghindari tuan rumah
Vietnam di semifinal.

Kedua tim
sama-sama ingin bertemu
dengan Singapura yang
dianggap mudah dikalahkan.

Pertandingan Indonesia versus
Thailand ini dianggap
mencoreng sportivitas.
Aksi gol bunuh diri Mursyid
dilakukan pada menit ke-90.

Dengan demikian, Thailand
akhirnya menang 3-2. Thailand
akhirnya berhadapan dengan
Vietnam di semifinal.
Di semi final, Thailand akhirnya
kalah lawan Vietnam. Sementara
Indonesia juga kalah lawan
Singapura. Justru di partai final
Singapura membuat kejutan
dengan mengalahkan Vietnam
dengan skor tipis 1-0.
Usai perhelatan laga, baik
Indonesia dan Thailand
akhirnya didenda USD 40.000.
Sedangkan Mursyid dihukum 1
tahun tidak boleh bertanding di
dalam negeri dan dilarang
bermain di luar negeri seumur
hidup.

Atas insiden ini, Ketua Umum
PSSI Azwar Anas saat itu malu
melihat permainan timnas. Dia
bahkan sampai mengundurkan
diri.

3. Kematian pemain Persis Solo
Diego Mendieta

Meninggalnya pesepakbola
Diego Mendieta ternyata juga
ramai diberitakan media
Paraguay. Di negara asalnya,
Diego Mendieta dilaporkan
meninggal dalam kondisi gaji
tak dibayar enam bulan.

Salah satu media yang
memberitakan meninggalnya
pemain Persis Solo versi PT Liga
Indonesia itu adalah koran ABC
Color. Media terkemuka di
Paraguay itu mengutip
pernyataan mantan agen Diego
Mendieta, Helen Amaya. Menurut
Helen, Mendieta meninggal
karena sakit tipus.

Koran itu menulis, Mendieta
datang ke Indonesia lima tahun
lalu. Menurut Helen Amaya Diego
sudah beberapa bulan tidak
menerima gaji.

Media lain yang memberitakan
kepergian Mendieta adalah
koran La Nacion. Koran itu
menulis lengkap profil Mendieta
yang pernah bermain di klub
terkenal Paraguay Cerro
Porteno.


4. Wasit ditinju pemain
Perbuatan Pieter Rumaropen
benar-benar tidak terpuji.
Pemain Persiwa Wamena itu
meninju wasit Muhaimin saat
memimpin laga Persiwa versus
Pelita Bandung Raya (PBR).
Pieter meninju karena tidak
puas dengan keputusan wasit
yang memberikan hadiah
penalti. Pieter meninju hidung
Muhaimin hingga berdarah.
Akibatnya, sang wasit dilarikan
ke Rumah Sakit Halmahera.
Wasit akhirnya digantikan wasit
cadangan, Tabrani.
Akibat sikap tak terpujinya itu,
Pieter diganjar kartu merah.
Kartu merah diberikan langsung
oleh Tabrani yang baru masuk
menggantikan Muhaimin.
Kasus ini rupanya mendapat
perhatian dari media asing.
Adalah ESPN mengulas insiden
ini, begitu juga koran Inggris
Guardian. Menurut media itu,
Muhaimin dilarikan ke rumah
sakit karena pendarahan di
hidungnya tak kunjung
berhenti. Laga itu juga sempat
dihentikan selama 15 menit.
"Kasus ini sudah dibawa ke
komite disiplin. Akan ada
tambahan hukuman," kata
manajer komunikasi ISL, Azwan
Karim seperti dilansir dari ESPN.
5. Kalah 0-10 dari Bahrain di
kualifikasi Piala Dunia
Tim Garuda pernah digilas
Bahrain dengan skor jumbo,
0-10 di babak kualifikasi Piala
Dunia 2014. Timnas Indonesia
tampil loyo di hadapan publik
tuan rumah di Bahrain National
Stadium, awal tahun 2012 lalu.
Indonesia mengawali laga itu
dengan buruk. Kiper Samsidar
mendapat kartu merah karena
melakukan pelanggaran saat
laga baru berjalan pada menit
ke-3. Dari situ, kekuatan tim jadi
timpang.
Berat badan Luis Manuel Blanco
turun drastis
Kualitas sepakbola Indonesia
mundur 100 tahun
Di babak pertama saja,
Indonesia kebobolan empat gol
tanpa balas. Di babak kedua,
tuan rumah melesakkan enam
gol.
Meski menang, Bahrain gagal
melaju ke babak keempat
kualifikasi Piala Dunia 2014.
Sebab, Bahrain yang berada di
Grup E masih kalah satu poin
dengan Qatar yang dalam
pertandingan lain bermain
imbang 2-2 menghadapi Iran.
Sementara Indonesia, apapun
hasilnya tetap tidak lolos.
Indonesia berada di posisi juru
kunci dengan poin nol dari
enam laga. Kekalahan ini diulas
banyak media asing dan muncul
tudingan pengaturan skor.

Tidak ada komentar: