Pages

Kamis, 25 Agustus 2011

Abdul Rahman Gurning Warga Kisaran Pelatih PSMS Medan

Mantan pemain Ayam Kinantan era 1980-an ini mengurai, tak perlu berpikir panjang untuk setuju tawaran balik ke PSMS yang sempat dilatihnya tahun 2002 itu. “Salah satunya alasan saya adalah capek merantau, sudah enam tahun saya merantau. Keluarga saya bilang, kalau ada yang dekat lebih baik, dan sekarang PSMS memberikan tawaran ya langsung saya terima,” tuturnya.

Sejatinya, kata pelatih yang akrab disapa Gurning ini, sebelum kompetisi musim lalu selesai, dia sudah mendapatkan tawaran untuk balik ke Medan dan melatih Bintang Medan. CEO Bintang Medan, Dityo Pramono, lanjutnya, yang memintanya balik ke Medan. “Pak Dityo bilang capek dengan pelatih asing, dan saya bilang siap saja kalau diminta. Apalagi hubungan kami cukup bagus, karena beliau dan saya sempat kerja sama di PSPS,” tukasnya.

Pria kelahiran Kisaran, Sumatera Utara ini, menambahkan, begitu selesai kompetisi dan Bintang Medan melebur ke PSMS, Sekum PSMS, Idris langsung mengontaknya. “Idris telepon saya dan semua serba kebetulan, saya merasa sudah tiga tahun di Pekanbaru agak jenuh juga dan kebetulan saya mau pulang kampung dan tawaran datang,” jelasnya.

Soal deal harga, Gurning enggan membeberkan nominalnya. “Soal harga saya memang agak tidak terlalu suka mengumbar, kalau manajemen mau mengungkapkan silahkan. Tapi kalau yang mengatakan saya, tidak terbiasa, biarkan saja manajemen yang bilang,” timpalnya.

Kembali Medan, bagi Gurning adalah sebuah tantangan. Apalagi tren musim lalu di mana PSMS berkali ganti pelatih. “Ini tantangan, tapi saya tidak akan lari dari tantangan, di Pekanbaru saja saya bisa tiga tahun, kalau bisa di PSMS saya empat tahun. Orang bilang kursi pelatih PSMS panas, bagi saya bagaimana caranya yang panas itu masuk kulkas,” ucap pelatih kelahiran 15 Januari 1958

Menyinggung target, Gurning belum bisa bicara banyak, karena dia juga belum memiliki skuad yang bisa jadi bahan tolak ukur kemampuan timnya bersaing musim depan. Dia mengatakan masih menunggu PSMS yang bakal diverifikasi dan dinyatakan lolos ke level 1. “Kalau sudah diverifikasi dan kita sudah tahu mau di level mana usai verifikasi, dan saya disodori kontrak resmi, saya baru bisa bekerja menemukan skuad terbaik,” jelasnya.

Namun, Gurning mengaku sudah sempat memberikan daftar beberapa nama pemain yang ingin direkrutnya. Dia menyebutkan ada nama Markus Haris Maulana dan Legimin yang menyatakan ingin balik ke Medan. “Dalam daftar calon rekrutmen, saya ajukan Markus, Mahyadi, Legimin, Zukifli Syukur juga Bustomi, dan beberapa pemain musim lalu. Kalau manajemen bisa membeli ini, saya yakin kita bisa eksis paling tidak di posisi empat besar. Tapi kalau mau menggunakan anak-anak muda putra daerah yang baru semua, ya kita hanya bisa target mempertahankan klub untuk tidak degradasi saja, semua tergantung manajemenlah,” tuturnya.

Perihal asisten pelatih, Gurning menegaskan langsung setuju begitu nama Roekinoy disebut. Pasalnya, pelatih kepala PSMS Muda ini, adalah duetnya saat mengarsiteki PON Sumut di Palembang tahun 2004, dan meraih medali perungggu. “Kami sudah pernah bekerja sama dan nyambung komunikasinya,” pungkasnya. (gk-38)

Data:
Nama : Abdul Rahman Gurning
Lahir : Kisaran, 15 Januari 1958
Karir : Pesepak bola
- PSA Asahan (1976-1978)
- PSS Simalungun (1974-1980)
- PON Sumatera Utara (1981)
- Mercu Buana Galatama (1980-1984)
- Tim PON Sumatera Utara (1985)
- PSMS Medan (1985-1988)
- Pusri Galatama (1989/1990)
- Medan Jaya (1990-1995)
- PS Harimau Tapanuli (1995/1996)
- Medan Jaya (1996/1997)
- Tim Nasional : Asian Games Seoul (1986)

Pelatih
- Medan Jaya (1997-1999)
- PSA Asahan (2000/2001)
- PSMS Medan, asisten (2002)
- Tim PON Sumatera Utara (2003/2004)
- PS Palembang (2003/2004)
- Persitara Jakarta Utara (2006/2007)
- PSPS Pekanbaru (2009-2011)
- PSMS (?)

Lisensi
Lisensi C (1997)
Lisensi B (1998)
Lisensi A (2000).

Tidak ada komentar: