Prediksi Spanyol vs Belanda.
Tim matador dan Tim Matador Akan Mencetak Sejarah Baru Juara Piala Dunia ?
Setelah Spanyol membinasakan Jerman dan Belanda menghabisi Uruguay, dalam babak final akan berhadapan Spanyol melawan Belanda. Tim matador dan Tim Oranye Akan Mencetak Sejarah Baru. Kedua negara sama sekali belum pernah meraih trofi PD sebelumnya. Belanda pernah menjadi runner up PD dua kali, yaitu tahun 1974 dan 1978 di era kejayaan Johan Cruyff dengan gaya total football-nya, namun harus kalah masing-masing dari Jerman serta Argentina. Sementara bagi Spanyol, prestasi terbaik mereka sebelum ini hanyalah sebagai peringkat keempat (semifinalis) pada PD 1950 di Brazil. Tampaknya Spanyol akan mememnagi Laga Akbar Piala Dunia kali ini. Prediksi skor yang mungkin terjadi adalah 2 – 1 untuk kemenangan Tim matador.
Bagi kedua negara ini merupakan peluang terbaik untuk merebut gelar juara dunia untuk yang pertama kali. Belanda pernah dua kali masuk final, yaitu di Piala Dunia 1974 dan 1978. Namun, di dua final tersebut Belanda menyerah di tangan tuan rumah Jerman dan Argentina. Sedangkan bagi Spanyol ini merupakan final Piala Dunia mereka yang pertama. Spanyol mencetak sejarah baru di Piala Dunia. Ini merupakan final pertama Spanyol sepanjang sejarah. Spanyol kini juga membuka peluang untuk membuat sejarah lebih besar dengan menjadi juara dunia untuk pertama kalinya. Di final 11 Juli mendatang, Spanyol akan menghadapi Belanda yang menyingkirkan Uruguay di semifinal.
Spanyol
Lebih dari setengah abad lamanya Spanyol tidak menjejak empat besar Piala Dunia. Saat puasa jangka panjang itu berakhir, maka hari tersebut menjadi momen yang indah bagi sepakbola Spanyol. Kali terakhir Spanyol berlaga di empat besar terjadi di Piala Dunia 1950. Ketika itu empat negara kontestan diadu dalam sistem grup di mana juara dan runnerup berhak atas tiket final. Tim Matador menghuni posisi juru kunci, berada di bawah Uruguay, Brasil, dan Swedia. Telno Zarra dkk. mencatat satu hasil imbang 2-2 ketika menghadapi Uruguay, kalah 1-4 dari Brasil dan 1-3 dari Swedia.laga dramatis. “Kami berada di empat besar Piala Dunia. Ini merupakan momen yang bagus bagi persepakbolaan Spanyol,” tukas pelatih Vicente del Bosque di Reuters. “Melawan Paraguay memang banyak hal yang positif yang kami tunjukkan. Namun kami masih belum berada dalam posisi nyaman. Bagi kami tampil dengan rasa nyaman sungguh penting,” lugas eks pelatih Real Madrid itu.
Kini 60 tahun setelah Piala Dunia di Brasil tersebut, Spanyol kembali menjejak babak empat besar. Kepastian ini didapat usai mengkandaskan Paraguay, Minggu (4/7/2010) dinihari WIB lewat
Nama besar dengan segudang pemain berkualitas dunia tak selamanya memberi jaminan untuk bisa sukses di Piala Dunia. Itulah yang terjadi pada Spanyol. PasukanLa Roja sejauh ini selalu mengalami persoalan serius untuk menjadi juara di pesta Piala Dunia. Pencapaian terbaik Spanyol di turnamen ini hanya sampai peringkat empat saja. Itupun terjadi pada Piala Dunia 1950 di Brasil. Kini berbekal sebagai juara Eropa 2008, secara psikologis Spanyol mempunyai kepercayaan yang besar untuk membuat sejarah di Piala Dunia.
Tak banyak yang memperhitungkan Timnas Spanyol saat gelaran Piala Dunia empat tahun lalu. Tapi setelah menjadi kampiun Euro 2008, La Furia Roja, julukan Spanyol, menjelma dari tim Kuda Hitam menjadi tim favorit juara Piala Dunia 2010. Kesuksesan dua tahun lalu di Swiss/Austria telah mematahkan kutukan perempat final. Setelah menjadi runner-up Euro 1984 dan merebut medali emas di Olimpiade Barcelona 1992, Spanyol seakan mendapatkan kutukan tak pernah melaju lebih jauh dari perempat final. Saat tampil di Euro 1996 dan 2000 serta Piala Dunia 1994 dan 2002, langkah The Red Fury mentok di babak 8 Besar. Spanyol sempat dibuat ketar-ketir kutukan itu berlanjut di Euro 2008, ketika juara dunia Italia menahan imbang mereka tanpa gol dan memaksa terjadinya adu tendangan penalti.
Ternyata keberuntungan mereka berubah. Berkat penyelamatan saat adu penalti yang dilakukan sang kiper, Iker Casillas, Tim Matador yang saat itu ditukangi Luis Aragones lolos ke semi final dan pada akhir turnamen memboyong pulang trofi juara. “Di atas kertas kami difavoritkan, namun itu harus kami buktikan di lapangan. Tidak ada yang akan membuat hal ini mudah bagi kami, kami harus bekerja sangat keras,” ujar bek Raul Albiol dilansir dari googlenews.com, baru-baru ini. “Kami bermimpi mengangkat trofi juara. Kami antusias, percaya diri dan memiliki hasrat serta mental juara. Selain memiliki pemain berkualitas, semangat tim, kebersamaan dan atmosfer kondusif di ruang ganti pemain menjadi nilai tambah kami,” sebut Albiol
Bermaterikan sederet pemain muda top dunia, tim yang sekarang diarsiteki Vicente del Bosque ini diprediksi bakal tampil eksplosif menghancurkan lawan-lawan mereka di Afrika Selatan 2010. Del Bosque yang mengisi jabatan pelatih sejak 2008 berjanji melanjutkan kesuksesan Aragones. Sejauh ini Del Bosque membawa pasukannya menorehkan catatan impresif dengan merebut 22 kemenangan dari 23 partai yang dilakoni La Furia Roja. Termasuk menyapu bersih 10 kemenangan di kualifikasi Piala Dunia 2010. Satu-satunya kekalahan yang dirasakan Spanyol di bawah kepemimpinan Del Bosque saat ditekuk Amerika Serikat 0-2 di Piala Konfederasi tahun lalu.
Pelatih berusia 59 tahun ini memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dengan Aragones. Del Bosque lebih kebapakan dan mengeksplorasi talenta terbaik skuatnya. Di Afrika Selatan, tim yang sebagian besar dihuni pemain Real Madrid dan Barcelona ini membidik minimal lolos ke semi final. “Kami menyadari Piala Dunia bisa jadi momen kami dan merebut titel juara. Namun kami harus berhati-hati dan memasuki turnamen ini dengan rendah hati,” sebut sang kreator serangan, Xavi. Melanjutkan sukses besar di Austria-Siwss, skuad La Roja lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 dengan nilai sempurna dari 10 pertandingan. Rekor fantastis ini hanya dinodai oleh kegagalan Spanyol menjuarai Piala Konfederasi 2009 setelah dikalahkan Amerika Serikat di semifinal.
Masih ada dua babak lagi yang harus dilalui oleh juara Euro 2008 itu untuk bisa memenuhi impian mereka menjadi raja dunia. Namun keberhasilan mengakhiri puasa enam dasawarsa ini patut untuk dirayakan. “Tidak ada pencapaian kecil. Seluruh tim bermain luar biasa. Dengan segala kualitas yang kami miliki, saya yakin kami bisa melaju lebih jauh,” tandas kapten Iker Casillas
Di kubu Spanyol, tekad untuk mengulangi sukses di Piala Eropa 2008 masih menjadi motivasi Spanyol. Namun, La Furia Roja kerap buntu jika bertemu tim-tim yang bermain defensif atau bertahan rapat–ambil contoh kala menghadapi Swiss di fase grup dan melawan Paraguay di perempatfinal. Repotnya, pertahanan Jerman juga tengah kokoh-kokohnya.
Kekuatan Spanyol
- Spanyol merupakan salah satu tim yang istimewa. Tim yang kini menghuni rangking teratas FIFA ini selalu menyuguhkan permainan sepakbola indah dengan umpan-umpan pendek yang atraktif.
- Dilihat dari segi materi pemain, Spanyol memiliki segudang pesepakbola dengan bakat alami yang luar biasa. Seluruh lini memiliki kekuatan yang relatif merata dan seimbang. Oleh karena itu kualitas tim keduanya pun tidak berbeda jauh dengan tim utama.
- Tim akan dipimpin oleh Iker Casillas. Salah satu kiper terbaik dunia ini memiliki reflek yang sangat baik sehingga sering kali melakukan penyelamatan gemilang.
- Jantung pertahanan Spanyol akan dikomando oleh Carlos Puyol. Bek Barcelona ini terkenal akan kedisiplinan dan keuletannya dalam menjaga pemain lawan. Bersama Joan Capdevila, Sergio Ramos dan Carlos Marchena akan menjelma menjadi benteng pertahanan yang sulit ditembus lawan.
- Di lini tengah, Spanyo miliki sederet gelandang terbaik dunia. Xavi, Andres Iniesta, Xabi Alonso, David Silva dan Marcos Senna siap menyuplai bola ke barisan depan. Sementara posisi striker akan diisi oleh duet maut David Villa dan Fernando Torres yang selalu menjadi mimpi buruk lawan.
- Pengalaman pelatih Vicente del Bosque dalam sepakbola telah diakui oleh seluruh dunia. Del Bosque telah mengantarkan Real Madrid meraih segalanya di level klub. Selama 1999-2003 di bawah asuhannya, El Real meraih 7 titel juara.
- Dengan didukung oleh materi pemain dengan kualitas nomor wahid, Del Bosque diharapkan dapat meneruskan prestasi Luis Aragones yang membawa Spanyol menjadi kampiun Eropa, dengan menjuarai Piala Dunia 2010.
- Gaya permainan yang agresif, tanpa alpa memeragakan sepakbola indah menjadi kekuatan Spanyol. Kemampuan pemain juga hampir merata di setiap sektor sehingga tak berlebih untuk menjadikan tim ini pantas diunggulkan. Tim Spanyol akan mempunyai dua persoalan ketika datang ke Afrika Selatan nanti; strategi bermain yang harus luwes dan cara menghadapi lawan yang mungkin saja bermain kotor.
Pemain Bintang Yang Akan membawa Spanyol juara Piala Dunia
- Gerard Piqué (Barcelona) Dia menjadi andalan dalam skuad Barcelona. Berbekal postur tubuh yang jangkung, kecepatan, dan memiliki sense yang sangat baik dalam bermain telah membuatnya sebagai salah satu pemain bertahan terbaik di dunia saat ini.
- Xavi Hernández (Barcelona) Bintang Barcelona ini menjadi sosok paling penting dalam skuad Del Bosque. Dengan hanya satu atau dua sentuhan saja, ia bisa memberikan peran yang sangat penting buat rekan-rekannya.
- Fernando Torres (Liverpool) Dia tak cuma memiliki kemampuan mematikan buat lini belakang lawan, namun juga sangat cerdas menyiasati hadangan setiap pemain belakang lawan.Berbeda dengan David Villa yang hanya berstatus sebagai striker murni, El Nino juga bisa memberi perlawanan pada pemain belakang lawan dan memberikan Villa ruang yang cukup untuk dapat membuat gol. Di laga pertama, Fernando Torres menjadi salah satu emergency change, tapi dia gagal menyelamatkan Spanyol dari kekalahan. Kini, Torres akan berduet dengan David Villa, seperti ketika di Euro 2008. Keduanya adalah duet terbaik di dunia.
- David Villa: Ia mencetak gol sensasional ke gawang Honduras, dan banyak mengirim umpan ke kotak penalti. Kemampuannya mengoyak gawang lawan membuatnya dijuluki salah satu striker terbaik di muka bumi saat ini. Pertahanan Cili dipastikan kerja keras mencegahnya berkeliaran dan menembak dari dalam kotak penalti.
Harapan Spanyol pun kembali ditautkan pada David Villa. Penyerang berusia 28 tahun ini mencetak lima dari enam gol ‘Tim Matador’ dalam turnamen ini. Tetapi, ini juga membuktikan kalau skuad arahan Vicente Del Bosque agak terlalu bergantung kepada Villa. Bagaimana jika akhirnya bek-bek Jerman juga sukses mematikan pergerakan Villa?
David Villa boleh menjadi pahlawan berkat gol tunggalnya ke gawang Paraguay. Namun, kehadiran Cesc Fabregas di lapangan tak kalah berartinya bagi Spanyol. Tak seperti Villa, yang selalu bermain di semua lima laga yang telah dilakoni Spanyol, kesempatan bermain Fabregas lebih sedikit. Dia baru bermain tiga kali dengan total waktu 93 menit, itu pun kebanyakan sebagai pemain pengganti. Posisi gelandang distarting eleven Spanyol selalu ditempati oleh Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Xabi Alonso dan Sergio Busquets. Alhasil, kapten Arsenal itu harus menepi ke bangku cadangan. Tapi, bukan berarti kehadiran Fabregas tak krusial. Setidaknya hal ini terlihat dalam laga melawan Paraguay, Minggu (4/7/2010) dinihari WIB. Fabregas masuk di menit 56 untuk menggantikan Fernando Torres yang lagi-lagi belum tampil dalam form terbaiknya.
Seketika Fabregas masuk, ‘Tim Matador’ yang hampir satu jam pertandingan mandek perlahan-lahan mulai bisa membongkar pertahanan Paraguay. Setidaknya statistik mengatakan demikian. Dalam data yang dilansir Opta, Spanyol melepaskan 15 tembakan dalam laga tersebut, yang mana 11 di antaranya hadir setelah Fabregas masuk. Gol Spanyol pun akhirnya lahir setelah dirinya berada di lapangan. Kini, Vicente del Bosque punya pilihan bagus, andai Spanyol mengalami kebuntuan lagi.
Selain David Villa yang mencetak gol kemenangan, Spanyol harus berterima kasih kepada Iker Casillas. Sang kiper punya peran besar melapangkan jalan tim ‘Matador’ ke semifinal. Namun Spanyol juga beruntung punya Casillas. Kiper berjuluk ‘Santo Iker’ itulah yang menjadikan gawang Spanyol tetap perawan selama 90 menit. Setidaknya dua penyelamatan penting ia buat dalam pertandingan. Penyelamatan pertama adalah saat ia dengan jitu menangkap (menangkap, bukan sekadar menepis) sepakan penalti Oscar Cardozo di menit 60. Yang kedua ia buat di penghujung laga saat ia menolak sepakan Roque Santa Cruz setelah sempat nyaris membuat blunder dengan tidak lengket menangkap tendangan deras Lucas Barrios. Bila saja Casillas gagal menahan penalti dan menepis sepakan Santa Cruz, belum tentu Spanyol berhasil melangkah ke empat besar Piala Dunia pertama mereka sejak 1950 itu. “Casillas luar biasa. Dia membuat dua penyelamatan mengagumkan dan dia jelas berkontribusi besar buat sukses kami,” sanjung pelatih Spanyol Vicente del Bosque di Reuters. Tidak cuma Del Bosque yang menyanjung kipernya yang berusia 27 tahun itu. Pujian juga dilayangkan oleh arsitek Paraguay Gerardo Martino. “Tidak diragukan lagi, dia sangat menentukan,” tukas Martino.
Iker Casillas berperan besar mengantar Spanyol ke semifinal Piala Dunia 2010 dengan menahan penalti Paraguay. Apa resepnya? Ternyata berkat saran dari Pepe Reina. Tendangan Cardozo yang meluncur menuju sisi kiri bawah Casillas berhasil ditebak oleh kiper Real Madrid itu. Bukan sekadar ditepis, tapi bola berhasil ditangkap dengan sempurna.
Andres Iniesta menilai partai final Piala Dunia ini bakal jadi momen tersulit dalam persepakbolaan Spanyol. Dan bakal jadi yang terindah juga apabila ‘Matador’ mampu menjuarainya. Delapan puluh tahun adalah waktu yang dibutuhkan Spanyol untuk mencapai final Piala Dunia pertamanya. Sebelum ini Spanyol sering dianggap tim besar yang tak mampu berprestasi. Namun keberhasilan menjuarai Piala Eropa dua tahun lalu mulai menghapuskan anggapan buruk itu dan Spanyol berkembang jadi tim yang kuat dan disegani oleh lawan-lawannya. Kini generasi emas Spanyol yang digawangi Iniesta dkk punya kesempatan meraih titel tertinggi yaitu Piala Dunia demi menahbiskan kejayaan negara di semenanjung Iberia itu dalam bidang olahraga.
Satu langkah terakhir kini harus mereka lewati yaitu Belanda di partai final yang akan dihelat di Soccer City Stadium, Senin (12/7) dinihari WIB. Kemenangan atas Jerman di semifinal pun makin membumbungkan asa mereka untuk itu. Namun hasil apik atas Jerman yang tampil begitu memesona di turnamen ini bukanlah jaminan untuk menang di final. Menurut Iniesta tim ini masih bisa menampilkan lagi yang lebih baik demi sejarah besar persepakbolaan mereka itu. “Aku pikir kami akan bermain lebih baik karena hal itu musti dilakukan untuk memenangi Piala Dunia. Apa yang kami lakukan di semifinal tidak akan menolong kami untuk memenangi final. Namun skuad ini mampu untuk menyelesaikan tahap akhir ini,” tutur Iniesta di AS. “Kami sudah mengimpikan semua ini. Faktanya berada di final adalah luar biasa namun kami berharap bisa menuntaskan mimpi ini. Kami belum bisa merayakan apa-apa sebelum jadi juara,” tegas gelandang lincah asal Barcelona itu. “Kami bahagia untuk menghidupkan momen ini namun kami harus menghadapi tantangan untuk memenangi Piala Dunia. Kami sangat berhati-hati karena kami masih punya satu langkah terakhir, di mana itu adalah yang tersulit dan yang terindah,” pungkasnya.
Spanyol kemungkinan akan melakukan hal yang sama saat mereka melawan Jerman di semifinal. Fernando Torres sepertinya tidak akan menjadi starter dan posisinya digantikan Pedro. Pada tahun 1970-an Belanda punya tim yang permainannya menuai puja-puji kendati akhirnya tak bisa jadi jawara Piala Dunia. Skuad Spanyol 2010 tak sudi bernasib sama seperti mereka. Dengan taktik yang kemudian dikenal dengan sebutan ‘Total Football‘, Belanda mencapai final Piala Dunia 1974 dan 1978. Saat itu kaos oranye dan umpan-umpan cepat nan jitu para pemainnya membuat Belanda dijuluki ‘Clockwork Orange‘.
Namun demikian, permainan cantik ini tak diganjar dengan trofi juara. Belanda berturut-turut kalah dari Jerman Baratnya Franz Beckenbauer dan kemudian Mario Kempes cs di kubu Argentina. Saat ini Spanyol memiliki gaya bersepakbola yang mirip-mirip karena juga mendasarkan pada operan-operan pendek cepat dan cermat. Skema ini sudah berbuah titel jawara Euro 2008 dan kini Spanyol berusaha melengkapinya dengan titel juara Piala Dunia. “Kami tak ingin hanya menjadi clockwork orange lainnya, kami ingin jadi juara. Kami ingin ada di dalam sejarah dengan mengangkat trofi ini,” tegas gelandang Spanyol Xavi kepada harian El Periodico yang dikutip Reuters. “Akan jadi hal bagus untuk sepakbola dan olahraga ini, dan yang terpenting pemain generasi ini layak mendapatkannya,” imbuh dia.
Barcelona, klub tempat Xavi bernaung, punya pengaruh tersendiri terhadap permainan tik-tak Spanyol, atau yang biasa disebut ‘Tiki-taka‘. Hal ini tak lepas dari gaya ‘Total Football‘ Belanda yang ditularkan para meneer macam Johan Cruyff, Louis van Gaal dan Frank Rijkaard, yang sempat menangani klub Catalan tersebut. Itu mengapa Sergio Busquets, gelandang ‘Matador’ asal klub Barcelona, juga sempat mengatakan bahwa Spanyol berutang besar kepada Belanda karena pengaruh kuat mereka di Barca. Sekadar informasi, ada tujuh pemain Barca yang jadi starter Spanyol di semifinal melawan Jerman.
Susunan Pemain Spanyol: 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevila; 14-Xabi Alonso (Carlos Marchena ’90+2), 8-Xavi, 6-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets; 9-Fernando Torres (Fernando Llorente ’59), 7-David Villa (Pedro Rodriguez ’88).
Belanda
Belanda adalah salah satu yang memainkan sepakbola dengan baik, tapi belum pernah menjadi juara dunia. Jika ingin memenangkannya kali pertama di Afrika Selatan, mereka harus bermain lebih gila dibandingkan saat lawan brazil. namun beruntung dalam semifinal ini Belanda menghadapu Uruguay yang relatif masih dikendalikan.
Meski telah melewati masa sulit saat ada konflik internal, menghadapi semi finalpun Belanda mungkin masih harus lebih dulu menyelesaikan konflik internalnya. Gaya bermain Belanda relatif sama dengan sepakbola Amerika Latin. Mereka tidak bermain bertahan, dan mengandalkan bola-bola panjang.
Belanda mencapai perempat final dengan mengalahkan Slovakia 2-1, dalam laga tak menyakinkan. Arjen Robben mencetak gol pembuka, dan menjadi indikasi winger Bayern Munich telah benar-benar siap berlaga di level tertinggi. Johan Cruyff, legenda sepakbola Belanda, mengkritik gaya bemain Oranje. Menurutnya, Belanda kehilangan total football dan sepakbola indah.
Gelandang Mark van Bommel mengatakan; “Kami ingin memainkan sepakbola indah, tapi tidak selalu bisa. Yang penting saat ini adalah kami bisa mencapai perempat final. Kami tahu apa yang sedang kami lakukan.” Pelatih Bert van Marwijk dibuat sibuk dengan pertikaian Wesley Sneijder dan Robin van Persie. Striker Arsenal itu mengatakan bukan dirinya yang harus diganti saat melawan Slovakia, tapi Sneijder. Van Marwijk ingin menyelesaikan masalah ini sebelum laga melawan Uruguay. Masalah lainnya adalah menambal lini belakang yang rapuh, dan membuat Maarten Stekelenburg jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari gempuran pemain Slovakia.
RVDP lebih memilih Spanyol sebagai lawan Belanda pada partai puncak, 11 Juli 2010 nanti. Gelandang Real Madrid ini sangat berharap Spanyol akan mampu mengatasi Jerman karena alasan kedekatan emosional dengan La Furia Roja. Pasalnya, Van der Vaart terlahir dari seorang wanita Spanyol dan ayah Belanda.
Meski harus membuat keluarga dari pihak ibu kecewa, namun gelandang 27 tahun ini tetap ingin melawan Spanyol. Mantan bintang Ajax Amsterdam ini ikut berperan besar saat Belanda berhasil menyingkirkan Uruguay 3-2 di babak semifinal lalu. “Saya harap Spanyol adalah lawan kami di final. Keluarga saya dari Spanyol dan saya bermain untuk Real Madrid. Mereka sebuah tim besar,” ujar Van der Vaart seperti dilansir Tribal. Langkah Belanda untuk menciptakan sejarah tinggal selangkah lagi. Jika De Oranje berhasil menjadi kampiun di Afrika Selatan maka ini akan menjadi generasi terbaik Belanda setelah dua kali mengalami kegagalan di final.
Belanda 05-06-2010 Belanda 6 – 1 Hongaria 14-06-2010 Belanda 2 – 0 Denmark 19-06-2010 Belanda 1 – 0 Jepang 25-06-2010 Kamerun 1 – 2 Belanda 28-06-2010 Belanda 2 – 1 Slowakia
Pemain Yang siap menghadang Spanyol :
- Arjen Robben: Winger Belanda ini tidak terlalu banyak memainkan perannya di penyisihan grup. Dia masih cedera ketika diturunkan saat laga melawan Slovakia, tapi bisa mencetak gol. Robben ditempatkan di ranking lima dalam Castrol Ranking. Ia akan menjadi senjata utama Belanda menghadapi Brasil. Van Marwijk tak perlu ragu memanggilnya karena Van Persie mampu bermain di segala posisi di lini depan. Masyarakat Belanda cemas menanti proses pemulihan cederanya.
- Giovanni van Bronckhorst – Feyenoord Rotterdam Van Bronckhorst dikritik karena kerap kesulitan menghadang pemain sayap ortodoks, tapi Bert van Marwijk akan mempercayakan kepemimpinan tim di tangannya. Gio sarat pengalaman dan pernah bermain untuk Glasgow Rangers, Arsenal, dan Barcelona.
- Joris Mathijsen – Hamburg SV Bek tengah sejati, sehingga posisinya di timnas sangat aman. Mathijsen terus diserang kritik sejak memulai debut untuk Oranje, tapi bersama Hamburg, dia sanggup menjadi pilar utama tim. Pelan-pelan Mathijsen memenangkan hati pengamat Belanda dan dipandang sebagai salah satu bek terbaik dalam tim.
- Mark van Bommel – Bayern Muenchen Setelah menolak bermain di bawah kepelatihan Marco van Basten setelah Piala Dunia 2006, Van Bommel kembali begitu Van Marwijk, mertuanya, bertugas. Sejak itu pula, penampilan Van Bommel kembali stabil. Peran pentingnya sangat dirasakan Bayern begitu pula Belanda di Afrika Selatan kelak.
- Dirk Kuyt – Liverpool Kuyt adalah pemain serbabisa yang membuatnya sangat bermanfaat bagi Oranje. Pemain dengan daya juang tinggi ini kerap diandalkan Liverpool. Van Marwijk beruntung mendapatkan pemain dengan semangat setinggi Kuyt dalam skuadnya. Kontribusi sang pemain untuk Belanda sangat positif, sehingga posisinya terjamin.
Menghadapi Spanyol, pelatih Belanda Bert van Marwijk kembali akan menurunkan tim terbaiknya. Pemain tengah Nigel de Jong dan bek Gregory van der Wiel kembali bisa tampil setelah menjalani hukuman. Dengan demikian, Khalid Boulahrouz dan Demy de Zeeuw yang dimainkan saat melawan Uruguay kembali akan dibangkucadangan.
Susunan Pemain
Belanda: Maarten Stekelenburg; Khalid Boulahrouz, John Heitinga, Joris Mathijsen, Giovanni van Bronckhorst; Dirk Kuyt,Mark van Bommel, Wesley Sneijder, Demy de Zeeuw, Arjen Robben;Robin van Persie
Riwayat Pertandingan Spanyol – Belanda Sebelumnya
- Dari delapan pertemuan sebelumnya ‘Singa Oranye’ memimpin dengan satu kemenangan lebih banyak dari ‘Matador’.
- Laga pada Senin (12/7) dinihari WIB nanti adalah pertemuan pertama kedua tim di ajang Piala Dunia. Yang bikin makin serba pertama dari partai ini adalah Eropa untuk pertama kalinya bisa juara di luar Eropa dan salah satu dari dua tim ini akan merebut trofi Piala Dunia pertamanya.
- Pertemuan kedua tim dimulai pada tahun 1957 saat Spanyol menang 5-1 di Madrid. 16 tahun kemudian Belanda menang 3-2 pada pertemuan keduanya di Amsterdam.
- Selanjutnya pada kurun waktu era 80-an Spanyol dan Belanda bertemu empat kali yang mana Spanyol menang dua kali dan Belanda sekali. Sisanya berakhir imbang.
- Tiga belas tahun berlalu keduanya kembali bertemu pada laga friendly di Sevilla yang akhirnya dimenangi Belanda dengan skor 2-1. Dan dua tahun setelahnya Belanda menang 1-0.
- Jadi total dari delapan pertemuan, Belanda menang empat kali dan Spanyol tiga. Sebagai catatan partai ini sangat krusial bagi kedua tim mengingat potensi mereka untuk mencetak sejarah.
- Jika De Oranje menang maka akan jadi tim kedua setelah Brasil 1970 yang mampu memenangi seluruh laga dari kualifikasi hingga partai final. Sementara La Furia Roja akan jadi tim yang pertama juara setelah menelan kekalahan di partai perdananya.
- Kedua pemain dari dua kubu yaitu Wesley Sneijder dan David Villa memuncaki daftar topskorer dengan lima gol.
- Belanda peringkat 4 FIFA dengan Spanyol peringkat 2 FIFA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar