Kepolisian sedang mencari provokator terjadinya kerusuhan yang meletup kemarin.
SENIN, 12 SEPTEMBER 2011, 11:22 WIB
Elin Yunita Kristanti, Fadila Fikriani Armadita
Sejumlah mobil dibakar saat kericuhan yang terjadi di Kota Ambon, Minggu (11/9) (ANTARA/Izaac Mulyawan)
VIVAnews - Aparat Keamanan masih mencari penyebab bentrokan di Ambon yang terjadi Minggu 11 September 2011. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto mengatakan, laporan sementara dari kepolisian Ambon, bentrok bermula dari kecelakaan murni kemudian menyebabkan korban meninggal.
Hanya saja, secara kebetulan korban meninggal di tempat kelompok lain. "Itulah kemudian menimbulkan isu-isu yang tidak baik, melalui SMS maupun provokasi. Sekarang penggunaan teknologi twitter kan tidak bisa dicegah," kata Djoko di Istana, Senin 12 September 2011.
Menurut Djoko, tantangan saat ini adalah bagaimana masyarakat mencerna setiap informasi yang masuk. "Apa benar diajak untuk bakar-bakar toko, apa iya mau diajak ngeroyok si A, si B," kata dia
Saat ini pihak kepolisian sedang mencari provokator terjadinya kerusuhan kemarin. "Ini sedang dicari nomornya."
Djoko menambahkan, pihak keamanan harus bergerak cepat untuk mengambil alih agar bentrok tidak berlarut. Selanjutnya, kata Djoko, kondisi di Ambon saat ini sudah berangsur normal. "Masih ada beberapa sektor yang dijaga," imbuh Djoko
Bagaimana dengan jumlah korban? "Menurut staf saya yang tertulis itu lima orang, saya nggak usah bilang itu kelompok siapa. Sementara yang tewas ini 5 orang, itu itu dari laporan yang saya terima. Tapi cross check lagi yah di kepolisian."
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pihaknya belum memastikan jumlah korban yang jatuh akibat bentrok yang terjadi kemarin."Masih di-update. Saat ini masih dalam situasi yang simpang siur," ucapnya
Polri telah menambah pasukan untuk mengantisipasi bentrok susulan di Ambon. "Pasukan penambah sudah datang intinya preventif yang kita lakukan kepada yang bertikai," kata Kapolri, di Istana Merdeka, Senin 12 September 2011 (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar