Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan penghentian istilah 'flu babi'. Ini dilakukan karena istilah 'flu babi' telah menimbulkan kesalahpahaman hingga menyebabkan negara-negara melarang produk daging babi dan memerintahkan pembantaian hewan babi.Perubahan kebijakan WHO ini terjadi sehari setelah Mesir mulai melakukan pembantaian ribuan babi sebagai upaya keliru untuk mencegah flu babi."Daripada menyebut ini flu babi... kami akan berpegang pada nama ilmiah teknis influenza H1N1," kata juru bicara WHO Dick Thompson seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/5/2009).Virus flu babi memang berawal dari babi namun virus flu yang mewabah kali ini merupakan virus strain baru yang memiliki gen dari virus manusia, burung dan babi. Para ilmuwan tidak mengetahui bagaimana sebenarnya virus ini berpindah ke manusia. Ditegaskan WHO, dalam wabah yang melanda saat ini, virus tersebut disebarkan dari manusia ke manusia, bukan dari kontak dengan babi.Mesir telah mulai membantai sekitar 300 ribu ekor babi di negara itu meski para pakar mengatakan bahwa flu babi ini tidak terkait dengan babi dan tidak menyebar dengan memakan daging babi. Di Paris, Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) menyatakan, sejauh ini "tak ada bukti infeksi flu pada babi ataupun manusia yang terinfeksi langsung dari babi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar