KATA PENGANTAR
Setinggi puji sedalam syukur atas rahmat yang di berikan Allah Swt kepada kita semua, dan salawat beriring salam kepada Rasulullah yang telah mencerdaskan kita, yang telah memberikan suri tauladan pada kita sehingga penulisan bisa menyelesaikan makalah Mtentang “Bahasa Kiasan dan Fungsi Bahasa”.
Semua ini biasa diselesaikan tidak terlepas dari dari dukungan dosen yang telah bersedia dan bersusah payah memberikan pelajaran demi pelajaran pada kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan masukkan dari pembaca sebagai perbaikkan untuk makalah kami. Semoga makalah ini ini bermamfaat bagi kita semua dalam pelaksanaan mata kuliah dan untuk kelanjutan pendidikkan kita kedepannya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 1
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 3
1.2 Tujuan.................................................................................................................. 3
1.3 Ruang Lingkup.................................................................................................... 3
1.4 Kerangka Teori.................................................................................................... 4
1.5 Pembahasan......................................................................................................... 4
A. Pengertian Membaca Cepat........................................................................... 4
B. Tujuan Membaca Cepat................................................................................. 7
1.6 Hasil..................................................................................................................... 9
PENUTUP.............................................................................................................................10
2.1 Kesimpulan..........................................................................................................10
2.2 Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Berbahasa pada dasarnya adalah proses interaktif komunikatif yang menekankan pada aspek-aspek bahasa.Kemampuan memahami aspek-aspek tersebut sangat menentukan keberhasilan dalam proses komunikasi.
Aspek-aspek bahasa tersebut antara lain keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Secara karakteristik, keempat keterampilan itu berdiri sendiri, namun dalam penggunaan bahasa sebagai proses komunikasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan keterpaduan dari beberapa aspek. Salah satu aspek keterampilan berbahasa adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran.
1.2 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka secara umum tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan tentang cara meningkatkan kemampuan membaca cepat melalui metode speed reading bagi siswa.
Secara terperinci tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Rancangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) membaca dengan menggunakan metode speed reading sehingga dapat menunjang peningkatan kemampuan membaca cepat siswa.
2. Pelaksanaan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) membaca tersebut sehingga dapat menunjang peningkatan kemampuan membaca cepat siswa.
3. Format penilaian dalam pembelajaran membaca yang menggunakan metode speed reading sehingga dapat menunjang peningkatan kemampuan membaca cepat siswa.
4. Hasil yang telah dicapai siswa di dalam pembelajaran membaca yang menggunakan metode speed reading.
1.3 Ruang lingkup
Anderson dalam tarigan (1980:8) menyangkut linguistik menjelaskan bahwa membaca merupakan suatu proses penyandian kembali (rekonding process) dan proses pembacaan sandi (dekonding process). Aspek ini menghubungkan kata-kata tulis (written words) dengan makna bahasa lisan (oral languange meaning). Hal ini mencakup pengubahan tulisan atau cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
Hudgson (1960:43) mengatakan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui kata-kata dalam bahasa tulis.. Suatu proses yang menuntut pembaca agar dapat memahami kelompok katayang tertulis merupakan suatu kesatuan dan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan makna kata-kata itu dapat diketahui secara tepat. Apabila hal ini dapat terpenuhi maka pesan yang tersurat dan yang tersirat dapat dipahami, sehingga proses membaca sudah terlaksana dengan baik. Seseorang yang sedang membaca berarti ia sedang melakukan suatu kegiatan dalam bentuk berkomunikasi dengan diri sendiri melalui lambang tertulis. Makna bacaan tidak tidak terletak pada bahan tertulis saja, tetapi juga terletak pada pikiran pembaca itu sendiri. Dengan demikian makna bacaan bisa berubah-ubah tergantung pembaca dan pengalaman berbeda yang dimilikinya pada waktu membaca dan dipergunakannya untuk menafsirkan kata-kata tulis tersebut. Seorang pembaca yang baik adalah seorang yang dapat mengambil tanggapan mengenai bahasa (ide, stye, dan kematangan pengarang) dan pengertian dengan kecepatan yang lumayan (Gusnetti, 1997:13).
1.4 Kerangka teori
Nurhadi ( 1987:31-32) menyatakan “Membaca cepat dan efektif ialah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan, dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya”.Muchlisoh (1992:149) mengatakan bahwa membaca cepat bukan berarti jenis membaca yang ingin memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu yang singkat.
Supriyadi (1995:127) menyatakan “keterampilan membaca yang sesungguhnya bukan hanya sekedar kemampuan menyuarakan lambang tertulis dengan sebaik-baiknya namun lebih jauh itu adalah kemampuan memahami dari apa yang tertulis dengan tepat dan cepat”.
“Seorang pembaca cepat tidak berarti menerapkan kecepatan membaca itu pada setiap keadaan, suasana, dan jenis bacaan yang dihadapinya”(Nurhadi, 1987:32).
Soedarso (1988:18) mengatakan “kecepatan membacapun harus fleksibel. Artinya, kecepatan tidak harus selalu sama. Adakalanya kecepatan itu diperlambat. Hal itu tergantung pada bahan dan tujuan kita membaca”.
Supriyadi (1995:142) menyatakan “bahan bacaan untuk pelajaran membaca cepat hendaknya bahan bacaan yang pernah dibaca atau bahan bacaan yang diperkirakan dekat dan akrab dengan kehidupan pembaca”.
1.5 Pembahasan
A. Pengertian Membaca Cepat
Membaca cepat adalah perpaduan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca. Membaca cepat merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan pemahaman isi bacaan. Kecepatan membaca yang seseorang harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan yang telah dibaca.
Ketika kita membaca cepat suatu bacaan, tujuan sebenarnya bukan untuk mencari kata dan gambar secepat mungkin, namun untuk mengidentifikasi dan memahami makna dari bacaan tersebut seefisien mungkin dan kemudian mentransfer informasi ini kedalam memori jangka panjang dalam otak kita. Kemampuan membaca cepat merupakan keterampilan memilih isi bacaan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan, yang ada relevansinya dengan pembaca tanpa membuang-buang waktu untuk menekuni bagian-bagian lain yang tidak diperlukan.
Dalam membaca cepat terkandung di dalamnya pemahaman yang cepat pula. Pemahaman inilah yang diperioritaskan dalam kegiatan membaca cepat, bukan kecepatan. Akan tetapi, tidak berarti bahwa membaca lambat akan meningkatkan pemahaman, bahkan orang yang biasa membaca lambat untuk mengerti suatu bacaan akan dapat mengambil manfaat yang besar dengan membaca cepat. Sebagaimana pengendara mobil, seorang pembaca yang baik akan mengatur kecepatannya dan memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuannya. Kecepatan membaca seseorang sangat tergantung pada materi dan tujuan membaca, dan sejauh mana keakraban pembaca dengan materi bacaan.Kecepatan membaca yang seseorang harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan yang telah dibaca.
Ketika kita membaca cepat suatu bacaan, tujuan sebenarnya bukan untuk mencari kata dan gambar secepat mungkin, namun untuk mengidentifikasi dan memahami makna dari bacaan tersebut seefisien mungkin dan kemudian mentransfer informasi ini kedalam memori jangka panjang dalam otak kita. Kemampuan membaca cepat merupakan keterampilan memilih isi bacaan yang harus dibaca sesuai dengan tujuan, yang ada relevansinya dengan pembaca tanpa membuang-buang waktu untuk menekuni bagian-bagian lain yang tidak diperlukan.
Nurhadi ( 1987:31-32) menyatakan “Membaca cepat dan efektif ialah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan, dengan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya”.Muchlisoh (1992:149) mengatakan bahwa membaca cepat bukan berarti jenis membaca yang ingin memperoleh jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu yang singkat.
Pelajaran ini diberikan dengan tujuan agar siswa sekolah dasar dalam waktu yang singkat dapat membaca secara lancar dan dapat memahami isinya secara tepat dan cermat. Jenis membaca ini dilaksanakan tanpa suara.Berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya, Supriyadi (1995:128) mengatakan bahwa “Membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan mata dalam membaca”.Saleh Abbas (2006:108) menyatakan “membaca cepat adalah membaca sekejap mata, selayang pandang. Tujuannya adalah dalam waktu yang singkat pembaca memperoleh informasi secara cepat dan tepat”.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca cepat adalah jenis membaca yang mengutamakan kecepatan dengan menggunakan gerakan mata dan dilakukan tanpa suara yang bertujuan untuk memperoleh informasi secara tepat dan cermat dalam waktu singkat.
a. Pemahaman dalam Membaca Cepat
Dalam membaca cepat terkandung pemahaman yang cepat pula. Bahkan pemahaman inilah yang menjadi pangkal tolak pembahasan, bukannya kecepatan. Akan tetapi, bukan berarti membaca lambat akan meningkatkan pemahaman. Bahkan orang orang yang biasa membaca lambat untuk mengerti suatu bacaan akan dapat mengambil manfaat yang besar dengan membaca cepat. Seorang pembaca yang baik akan mengatur kecepatan dan memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuannya. Kecepatan membaca sangat tergantung pada bahan dan tujuan membaca, serta sejauh mana keakraban dengan bahan bacaan. Kecepatan membaca harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan.
Supriyadi (1995:127) menyatakan “keterampilan membaca yang sesungguhnya bukan hanya sekedar kemampuan menyuarakan lambang tertulis dengan sebaik-baiknya namun lebih jauh itu adalah kemampuan memahami dari apa yang tertulis dengan tepat dan cepat”.
“Seorang pembaca cepat tidak berarti menerapkan kecepatan membaca itu pada setiap keadaan, suasana, dan jenis bacaan yang dihadapinya”(Nurhadi, 1987:32).
Soedarso (1988:18) mengatakan “kecepatan membacapun harus fleksibel. Artinya, kecepatan tidak harus selalu sama. Adakalanya kecepatan itu diperlambat. Hal itu tergantung pada bahan dan tujuan kita membaca”.
Supriyadi (1995:142) menyatakan “bahan bacaan untuk pelajaran membaca cepat hendaknya bahan bacaan yang pernah dibaca atau bahan bacaan yang diperkirakan dekat dan akrab dengan kehidupan pembaca”. Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Sadar akan berbagai tujuan, tingkat kesulitan bahan bacaan, serta keperluan membacanya saat itu. Karena kesadaran itu akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman terhadap isi bacaan.
b. Kegunaan Membaca Cepat
Depdikbud (2005:7) mengatakan: Ada berbagai kegunaan yang terkandung dari kemampuan membaca cepat, diantaranya adalah (1) membaca cepat menghemat waktu, (2) membaca cepat menciptakan efesiensi, (3) semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk melakukan hal-hal rutin, maka semakin banyak waktu yang tersediauntuk mengerjakan hal penting lainnya, (4) membaca cepat memiliki nilai yang menyenangkan/ menghibur, (5) membaca cepat memperluas cakrawala mental, (6) membaca cepat membantu berbicara secara efektif, (7) membaca cepat membantu dalam menghadapi ujian, (8) membaca cepat meningkatkan pemahaman, (9) membaca cepat menjamin untuk selalu mutakhir, dan (10) membaca cepat dapat dikatakan sebagai tonikum mental.
c. Penghambat Kecepatan Membaca
Depdikbud (2005:26) mengemukan: Beberapa kebiasaan umum negatif yang lumrah terdapat pada pembaca yang biasa ataupun pembaca yang lambat, hal itu antara lain (1) meneliti materi bacaan secara berlebihan dan melakukan subvokalisasi, (2) tidak berusaha mengurangi gangguan waktu dan interupsi, dan (3) membiarkan stress mengganggu disaan pembaca dihadapkan pada materi bacaan yang terlampau banyak ataupun membiarkan adanya kesulitan fisik lainnya yang berkaitan dengan membaca, seperti dyslexia.
d. Kebiasaan Positif yang Dapat Menunjang Peningkatan Membaca Cepat
Depdikbud (2005:26) mengemukakan bahwa “kebiasaan positif yang harus dikembangkan atau perkuat dalam membaca antara lain (1) meningkatkan motivasi, (2) meningkatkan konsentrasi, (3) meningkatkan daya ingat dan daya panggil ulang, (4) meningkatkan pemahaman.”.
e. Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat
Kemampuan membaca cepat bukanlah kemampuan yang diperoleh karena bakat, karena “membaca cepat adalah sebuah keterampilan” (Nurhadi, 2004:26). Seirama dengan itu Depdikbud (2005:5) menyatakan bahwa:
Membaca cepat adalah sebuah keterampilan. Keberhasilan anda dalam menguasai teknik ini sangat bergantung pada sikap anda sendiri, tingkat keseriusan anda, dan kesiapan untuk mencoba melatihkan teknik tersebut. Untuk itu anda harus; 1) berkeinginan untuk memperbaiki; 2) merasa yakin bahwa anda akan dapat melakukan hal itu.
Berdasarkan pernyataan di atas maka usaha peningkatan kemampuan kemampuan membaca cepat membutuhkan seragkaian latihan secara bertahap yang dirancang unuk menghilangkan kebiasaan negatif dalam membaca dan sekaligus menonjolkan positifnya.
Depdikbud (2005:26) mengungkapkan: Ada beberapa upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat seseorang. Beberapa upaya tersebut adalah (1) mengurangi subvokalisasi, (2) mengurangi kebiasaan menunda dan interupsi, (3) mengurangi stres, (4) meningkatkan konsentrasi, (5) meningkatkan daya ingat dan daya panggil ulang, (6) menggunakan pola pemanggilan ulang.
B. Tujuan Membaca Cepat.
Berkaitan dengan membaca cepat, ada beberapa tujuan dan manfaat yang anda peroleh:
1. Mengenali topik bacaan.
Jika Anda pergi ke toko buku atau perpustakaan, anda ingin mengetahui apa yang dibahas dalam buku yang Anda pilih. Untuk keperluan tersebut, Anda melakukan membaca cepat beberapa menit (browsing) untuk melihat bahan yang dibaca. Sekedar untuk mengetahui isi bacaan. Hal ini juga dapat dilakukan ketika akan memilih artikel di majalah dan surat kabar (kliping).
2. Mengetahui pendapat orang (opini).
Di sini Anda sudah mengetahui topic yang dibahas, selanjutnya Anda ingin mengetahui pendapat penulis itu terhadap masalah yang dibahas. Untuk itu, Anda tinggal membaca tulisan yang ada di tajuk surat kabar tersebut. Anda cukup membaca paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat kesimpulan yang dibuat oleh penulisnya (redaksi).
3. Mendapatkan bagian penting yang diperlukan.
Anda perlu melihat semua bahan bacaan itu untuk melihat ide yang bagus, tetapi tidak perlu membaca setiap kata, kalimat, bahkan alinea secara lengkap.
4. Mengetahui organisasi penulisan.
Dengan teknik membaca cepat maka dapat segera mengetahui urutan ide pokok dan cara semua materi disusun dalam kesatuan pikiran, serta mencari hubungan antarbagian dalam bacaan itu.
5. Melakukan penyegaran atas apa yang pernah dibaca.
Misalnya dalam mempersiapkan ujian atau sebelum menyampaikan ceramah. Albertdalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca cepat:
1. Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat.
2. Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
3. Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
1.6 Hasil
Kemampuan membaca cepat merupakan kemampuan seseorang dalam memadukan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitifnya atau pemahaman isi bacaan melalui menjawab pertanyan-pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan. Untuk itu, untuk meningkatkan kemampuan membaca cepat, seseorang harus dapat meningkatkan kemampuan motorik dan kemampuan kognitifnya.
Kemampuan motorik dapat ditingkatkan dengan selalu berlatih viksasi. Pelatihan viksasi dapat dilakukan dengan cara: (1) senam mata yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik (melihat lingkaran hitam, mengurutkan abjad dan angka, membaca per kelompok kata, mendata kata yang sama), (2) meningkatkan kemampuan kognitif dengan melatih daya ingat (mengingat angka, mengingat gambar), dan (3) terus berlatih membaca cepat (membaca bacaan dan menjawab pertanyaan).
Dengan demikian, tidak ada kata lain untuk meningkatkan kemampuan membaca seseorang selain berlatih terus menerus dan menjadikan kegiatan membaca sebauh budaya, bukan dipaksakan. Tanpa membaca kita akan menjadi orang yang kerdil, buta pengetahuan luar, dan kurang dapat bersosialisasi. Ingat, informasi terus berjalan dengan derasnya, sedangkan waktu kita tetap dapat setiap harinya, yaitu 24 jam per hari. Untuk itu, tingkatkan kemampuan membaca cepat Anda.
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Hal yang terpenting pada saat membaca adalah konsentarasi.. Usahakan untuk menciptakan suasana membaca yang menyenangkan. Suasana membaca yang menenangkan adalah suasana yang tenang.
Selain itu, hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan saat membaca adalah pemahaman terhadap isi. Jika saat membaca menemukan istilah “asing”, sebaiknya kamu jangan berhenti membaca. Teruskan membaca, tafsirkan makna kata “asing” berdasarkan konteks kalimat. Hindari pula kebiasaan menunjuk kata yang kamu baca atau membaca kata per kata dengan diikuti gerakan kepala (dari kiri kekanan). Sesungguhnya, yang digerakkan saat membaca adalah bola mata, bukan kepala. Oleh karena itu, teruslah melatih gerakan bola mata dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah secara berulang-ulang.
Membaca skimming adalah teknik membaca cepat untuk mengetahui gambaran eseluruhan sesuatu bahan bacaan. Hal yang diutamakan pada kegiatan membaca cepat bukan sekedar kecepatannya, melainkan informasi yang ingin didapat.
Kecepatan setiap orang dalam membaca tidak selalu sama. Ada yang memiliki kecepatan 100-150 kpm (kata per menit), ada yang 150-200 kpm, dan ada yang diatasnya. Berdasarkan Pengamatan dalam berbagai pelatihan, keterampilan dan kecepatan rata-rata orang Indonesia dewasa (yang belum pernah latihan keterampilan membaca) 175-300 kpm. Setelah mengikuti latihan keterampilan membaca, kecepatan itu biasanya meningkat.
Rumus Untuk Menghitung kecepatan efektif membaca adalah
KM – KB : {(SM : 60) x (PI : 1000)} kpm
KM : Kecepatan membaca (kadang juga disebut kecepatan efektif membaca (KEM)
KB : Jumlah kata dalam wacana
SM : Waktu yang diperlukan untuk membaca (dalam hitungan detik)
PI : Skor pemahaman isi
Kpm : Kata per menit
Jumlah kata dalam wancana adalah 600, salah seorang siswa membaca dalam waktu 2 menit 30 detik. Skor pemahaman jawaban pertanyaan di atas membaca dalam waktu 2 menit 30 detik. Skor pemahaman jawaban pertanyaan diatas, dia mendapat skor 80. kemapuan membaca siswa itu dapat dihitung seperti berikut :
KM = KB : {SM : 60) x ( PI : 100)} kpm
KM = 600 : {(150 : 60) x ( 80 : 100)} kpm
= 600 : {2,5 x 0,8} kpm
= 600 : 2 kpm
= 300 kpm
Rata-rata kemampuan membaca siswa sesuai kurikulum adalah 250 kpm. Dengan demikian, skor kecepatan membaca siswa diatas rata-rata.
2.2 Saran
Makalah ini penulis susun berdasarkan literature yang penulis miliki. Mudah-mudahan tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca . Jika dalam penulisan dan penyajian makalah ini terdapat kesalahan kritik dan saran dari pembaca saya terima sebagai introfeksi diri agar dalam pembuatan tugas selanjut nya bisa lebih di tingkat kan lagi dan semua ini demi kesempurnaan kedepan nya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhadi Dkk.2006.bahasa indonsia untuk smp kelas VII.Pekanbaru :ERLANGGA
Aminudin (Ed).2010.sekitar masalah sastra beberapa prinsip dalam membca cepat. Malang: yayasan asah asih asuh